Posts

Showing posts from January, 2012

Sampah

Kehilangan inspirasi Berusaha mengais apa yang tersisa Kekosongan bukan berarti hampa Kembali mencari Mencari..... Apa yang ditemukan? Sampah-sampah di otak Otakku berisi sampah Hahahahaha Menertawai pemikiran sendiri Dampak globalisasi mungkin Hahahahaha Kembali tertawa Dan tertawa bahagia Akhirnya menemukan dunia Yang tak mungkin terjamah orang lain Dunia fana pembawa bahagia Setidaknya untuk diriku saja Hahahahaha Tertawa gila seakan semua tiada

Cukup Bersamamu

Keabadian... Aku tak butuh sesuatu seperti itu Cukup bersamamu Semua rasa terenda indah untukku Melebihi sebuah keabadiaan Kesempurnaan... Aku juga tak butuh Cukup bersamamu Semua hal terangkai indah Melengkapi mozaik kesempurnaanku Cukup bersamamu Aku buka jalanku untuk bersamamu Sebuah nirwana dunia di depan jalanku Tak abadi... Tetapi cukup untuk kita saat ini Cukup bersamamu Ya, memang harus bersamamu Harus bersamamu Ya bersamamu

Kegilaan

  Terlalu mudah aku hanyut... Hanyut dalam keindahanmu Begitu dekat... Tapi tak terjamah sentuhan jemariku Salah... Mungkin memang tak ada yang benar Tapi aku ingin pembenaran Pembenaran menikmati indahmu Gila... Semoga tidak... Karena aku takkan tau indahmu bila aku gila Aku sadar saat menatap sosokmu Ini realita... Realita yang indah bagiku Meski kau milik Dewamu Aku tetap menyukaimu, sang Dewi

Kisah Bodoh

  Terlambat menertawai lelucon ini Cerita jenaka tentang kisah anak muda Bersetting kehidupan nyata Berkoar tentang cinta Apa itu cinta bagi sang pemuda Nafsu?? Sekedar cerita?? Atau harta yang paling berharga?? Tiada yang tau isi otak atau hatinya... Dikisahkan pertemuan dengan san pujaan Apa daya pertemuan yang tak diharapkan Sang putri telah berpunya Kekasih setia yang menemaninya Memuja dan memuja Pemuda tak eduli Coba mengusik keharmonisan yang ada Walau berkecamuk nurani di dadanya Dosa atau apain ini yang dilakukannya Sempat sang putri memandangnya Bungah hati sang pemuda Meski selanjutnya memalingkan muka Cukuplah menutup rindu tak berbalas Akal sehat pemuda mulai pulih Tak baik apa yang dilakunya Meski setan tak berkata begitu Berjalan jauh sang pemuda Melangkah pergi dari sang pujaan Memang tak bisa hilangkan rasa Sang pemuda hanya mampu membuat jarak Meski selalu berharap dalam benaknya Suatu saat sang pujaan sambangi hatinya Berjalan jauh Masih saja berharap Berh...

Bebas, Kembali..( Sarang Kita )

Kisah terkemas rapi bak paket dari negeri jauh Tertutup rapat, kedap, dan pengap Usang memang cerita kita Menerawang ambang batas nalar saat bersama Saatnya bebas dari ikatan cerita Mengepak mimpi-mimpi yang dulu kita bangun bersama Terbanglah sendiri menemukan apa yang dicari Lepaskan kekangan yang mengikat kaki serta hati Puaskan di awan tinggi Menjelajahi satu persatu tingkatan langit Temui semua yang ingin ditemui Dapatkan apa yang ingin didapatkan Berdoa kepada semesta Saat kita terbang bebas disana Semoga kemasan kisah kita terkirim pada tempatnya Tertata sedemikian rupa Siap menyambut siapa saja yang akan menyapa Dan satu yang harus terngiang di telinga Kembalilah selalu ke sarang kita Sarang sederhana untuk bercengkerama Menghabiskan waktu saat suka maupun duka

Tanpa Nama

Aku menembus batas tanpa tahu arah Keliru?? Apa dulu pembandingnya Aku mengikuti arah angin berhembus Melawan putaran jagad yang telah diatur Salah?? Tidak juga, sebelum ada yang benar Aku lakuakan apa yang kumau Aku buang apa yang aku takmau Karena.... Aku manusia tanpa nama Tak tau siapa Bahkan entah apa Tapi... Aku bisa jadi siapa Bisa juga jadi apa Semua terserah mauku Aku tak terikat Karena manusia bisa jadi siapa yang dia mau Karena manusia bisa melakukan apa yang dia mau Yaa mereka mahluk serakah Tak tau diri

Setengah dan Setengah Satunya

Setengah selesai Setengah memulai Selalu setengah apa yang dilaku Menjadi tengah-tengah bukan pilihan Melainkan pelarian terhadap setengah satunya Memulai setengah lagi Atau selesai di setengah sebelumnya Selalu seperti ini yang dilaku Berbahagia setelahnya Atau hanya memaksa bahagia Karena hanya setengah yang terlaksana Untuk apa kita hidup seutuhnya Jika selalu setengah menjalani Entah setengah hidup Atau setengah mati saja Jalani semua seutuhnya Satu langkah memulai Satu langkah akhir menutup awalan Sampai tak ada lagi kata setengah Hingga tersisa kesempurnaan dan kepuasan hakiki

Petaruh

Di dunia apa kita hidup?? Ya...di dunia penuh pertaruhan Ya...kita penjudi Ya...kita semua bertarung Apa Rahwana salah bertaruh merebut Shinta?? Ya salah karena kalah Apa Kurawa salah bertarung mendapatkan Hastinapura?? Ya salah karena kalah Apa aku salah menyukaimu?? Entahlah... Jadi sosok antagonis pun aku tak masalah Karena ini jalanku.. Di dunia dengan orientasi hasil Yang benar adalah yang menang... Aku ingin menang.. Untuk membuktikan bahwa aku benar Benar mengenai perasaanku

Balada Praktikum Lapangan

  Bercengkerama dengan semua Di tempat yang dianggap alam meski bukan liar Menerawang diantara pepohonan yang tak cukup lebat Untuk meneduhi mahluk mahluk ini Melihat menerka memindahkan Apa yang ada ... Bermandi peluh juga Seolah sangat keras bekerja Bertabur senyum dengan para penghuni Meradang sendiri dengan sesama Ah lupakan semua... Akhirnya nyaman juga duduk disini Disambi suguhan istimewa sang empunya Berbicara santai dengan sesama Perut sudah terisi sempurna Kembali lagi kami bekerja Haaah.... Capainya

Akhirnya Aku Sadar

Akhirnya aku sadar Aku tak lebih onggokan sampah Busuk Tak berguna Hanya memenuhi tempatmu berpijak Aku ingin pergi Tapi berdiri saja aku tak sanggup Buang aku... Buang ke tempat yang sepantasnya Aku tak menginginkan seperti itu Aku punya cita Aku punya rasa Untuk mimpi kita berdua Tapi apalah semua itu Membawamu ke tempat kotor bisaku Ya aku memang sampah Sampah kotor Hanya satu harapku Semoga aku bisa membawamu ketempat yang lebih indah

Rindu

Merindu aku kepadamu Wanita indah karunia dunia Mengharap sesuatu Meski sekadar sebuah senyuman Sampai mana aku akan tahan Menahan tumpahan rasa dalam wadah sendiri Ingin rasanya ini kubagi Kubagi rinduku juga kepadamu Angan semata mungkin Sekali aku ingin Aku tetap ingin Ingin memilikimu seutuhnya tanpa alasan apapun Tak peduli ratusan jiwa mendambamu Tak peduli dirimu yang telah bertuan Sudah siap aku disebrang sana Membangun istana sederhana atas nama kasih Untuk kita berdua, ya hanya untuk kita