Monday 12 December 2011

Epos Kita

Ketika bercerita tentang kita
Seakan epos kuno terulang kembali
Atau memang sekedar kilasan dibalik angan
Yang cukup memburai satu kisah baru

Tanpa tanda aku datang
Tak diharapkan meski menginginkan
Sakit bukanlah bagian diriku
Tapi dirimulah bagian tulang rusukku

Meski begitu...
Tak sepantasnya kehendak kita paksa
Paksa untuk sesuai kita
Ya cukup rasa...

Apa aku perlu jadi Rahwana ?
Mencintai Dewi Shinta sampai akhir hayatnya...
Tak bisa aku seperti itu
Aku hanya mampu menjadi surya
Berusaha memberi cahaya terbaikku
Untukmu
Dalam keadaan apapun

Itulah epos kita
Matahari yang mencintai setenang sinarnya 

Sunday 11 December 2011

Impian Pagi

Merentang rasa di depan mata
Jujur belum tentu benar
Tapi setidaknya melepas beban dipundak
Biarkan aku bercerita banyak
Tentang impian pagiku bersamamu

Banyak mimpi yang ingin ku rengkuh
Teruntuk kitaandai saja pertemuan kita didahulukan
Impian bukanlah kesalahan
Tapi sudahlah
Tak ada yang patut kusesali
Semuanya tetap indah

Berjalanlah terus untuk impianmu
Bersama senyum iringi hidupmu
Setidaknya satu impian pagiku tercapai
Melihat senyum bahagiamu
Di esok yang cerah

Thursday 8 December 2011

Selamat Malam

Beranjaklah dari realita
Bebaskan bebanmu
Rebahkan ragamu sejenak
Untuk mengisi kembali impianmu

Pejamkan saja matamu
Di malam dingin ini
Kan tergambar mimpi indah untukmu
Membawa senyum manis saat lelapmu

Doaku untukmu selalu
Semoga esok pagi
Membawa semangat baru
Di realitamu

Selamat malam

Wednesday 7 December 2011

Senyuman


Menanti sebuah hal sederhana
Tetapi mengagumkan bagiku
Sesuatu yang menenangkanku ketika semua memuakkan
Memang tak segemerlap permata bagi mereka
Tetapi melebihi zamrud dunia di hatiku

Apakah itu goresan tangan Dewa ??
Atau karya terbaik Tuhan untuk dunia ??
Entahlah...
Setidaknya itu indah
Terlalu indah untuk ukuran manusia

Sederhana
Ya sederhana sekali
Itu yang aku cari
Itu yang ingin aku curi
Tentu ingin sekali aku perjuangkan...
Ya itulah... Senyum simpul sederhana nan indah
Senyumanmu Sang Dewi

Monday 5 December 2011

Apa Kabarmu....

Apa kabarmu di sisi sana??
Ku harap kau selalu dikasihi Sang Pencipta
Selayaknya hangat matahari melindungi bumi
Selayaknya cengkeraman bumi menahan manusia

Apa kabarmu di sisi sana??
Ku harap senyummu selalu berbinar
Menerangi setiap jiwa yang kelam
Menyejukkan setiap hati yang kering

Apa kabarmu di sisi sana??
Ku harap kau bahagia
Berbagi tawa bersama-sama
Hingga terdengar samar tawamu di sini

Apa kabarmu di sisi sana??
Aku hanya ingin sedikit bertanya
Sedikit saja...
Hanya bertanya..
Kepadamu di sisi sana...

Apa kabarmu di sisi sana??
Apa kabarmu??
Semoga kita bertemu di sisi lain
Kita bertemu...
Ya bertemu..

Sunday 4 December 2011

Setengah Purnama

Malam ini setengah purnama, Kasih
Ya setengah
Tak sempurna
Andai saja kau di sini
Pastilah ini malam purnama penuh
Ya purnama penuh

Saturday 3 December 2011

Manusia

Aku menembus batas tanpa tahu arah
Keliru??
Apa dulu pembandingnya
Aku mengikuti arah angin berhembus
Melawan putaran jagad yang telah diatur
Salah??
Tidak juga, sebelum ada yang benar
Aku lakuakan apa yang kumau
Aku buang apa yang aku takmau

Karena....

Aku manusia tanpa nama
Tak tau siapa
Bahkan entah apa
Tapi...
Aku bisa jadi siapa
Bisa juga jadi apa
Semua terserah mauku
Aku tak terikat

Karena manusia bisa jadi siapa yang dia mau
Karena manusia bisa melakukan apa yang dia mau
Yaa mereka mahluk serakah
Tak tau diri

Tentang Rasa

Apa ini benar??
Mencoba berdiri tanpa berpijak
Terbang tanpa punya sayap
Tertidur tanpa terpejam
Mati tanpa terbunuh
Hidup tanpa nyawa

Terasa pahit bukan di lidah
Merasakan sakit bukan pada jasmani
Seakan buta tapi masih mampu melihat
Tuli namun masih mampu mendengar

Penyakit hebat mewabah di raga kecil ini
Semua indera tak berfungsi sebagaimana mestinya
Hanya hati yang terasa tepat
Entah benar atau tidak
Setidaknya itu yang kurasa
Aku menyukaimu

Friday 2 December 2011

Pelangi

Dunia seakan tersenyum padaku
Kegelapan seakan sirna sejenak dari anganku
Tampak goresan indah di lazuardi
Mungkinkah itu lukisan para dewi?

Keindahan yang tak terelakkan
Mewarnai kanvas suci nan bersih
Mataku semakin bersinar
Untuk menantang kesuraman

Mampukah kurengkuh semua itu
Dalam genggaman yang erat
Dalam dekapan nan hangat
Dengan pengharapan yang amat sangat

Asaku untuk itu pupus sudah
Lukisan indah kembali menjadi kanvas putih
Langkah-langkah kembali gontai
Kegelapan datang kembali

Atas Nama Pertemuan

Kita berjumpa atas nama pertemuan
Sebuah Awal dari kisah kita
Kisahku yang berusaha kupaksakan menjadi kisah kita
Indah menurutku
Meski belum tentu menurutmu

Awal manis mengenalmu
Meski perjumpaan kita didahului perjumpaan dengan yang lain
Sekarang kau telah berpunya
Salahkah aku bila menantimu
Menanti asa di tengah masa

Setidaknya senyummu masih sedikit tersisa untukku
Menawarkan segenggam rasa
Sehingga aku masih bisa menertawakan dunia
Tertawa bahagia dan bahagia

Ya kini maafkan aku dengan segala paksaanku
Semoga yang terbaik untukmu
Dimana aku berharap akulah yang terbaik
Menuntunmu ke nirwana dunia
Tentu saja aku bahagia

Kembali ke realita
Ya maaf
Senang bisa menyayangimu
Senang sekali