Posts

Showing posts from December, 2011

Epos Kita

Ketika bercerita tentang kita Seakan epos kuno terulang kembali Atau memang sekedar kilasan dibalik angan Yang cukup memburai satu kisah baru Tanpa tanda aku datang Tak diharapkan meski menginginkan Sakit bukanlah bagian diriku Tapi dirimulah bagian tulang rusukku Meski begitu... Tak sepantasnya kehendak kita paksa Paksa untuk sesuai kita Ya cukup rasa... Apa aku perlu jadi Rahwana ? Mencintai Dewi Shinta sampai akhir hayatnya... Tak bisa aku seperti itu Aku hanya mampu menjadi surya Berusaha memberi cahaya terbaikku Untukmu Dalam keadaan apapun Itulah epos kita Matahari yang mencintai setenang sinarnya 

Impian Pagi

Merentang rasa di depan mata Jujur belum tentu benar Tapi setidaknya melepas beban dipundak Biarkan aku bercerita banyak Tentang impian pagiku bersamamu Banyak mimpi yang ingin ku rengkuh Teruntuk kitaandai saja pertemuan kita didahulukan Impian bukanlah kesalahan Tapi sudahlah Tak ada yang patut kusesali Semuanya tetap indah Berjalanlah terus untuk impianmu Bersama senyum iringi hidupmu Setidaknya satu impian pagiku tercapai Melihat senyum bahagiamu Di esok yang cerah

Selamat Malam

Beranjaklah dari realita Bebaskan bebanmu Rebahkan ragamu sejenak Untuk mengisi kembali impianmu Pejamkan saja matamu Di malam dingin ini Kan tergambar mimpi indah untukmu Membawa senyum manis saat lelapmu Doaku untukmu selalu Semoga esok pagi Membawa semangat baru Di realitamu Selamat malam

Senyuman

Menanti sebuah hal sederhana Tetapi mengagumkan bagiku Sesuatu yang menenangkanku ketika semua memuakkan Memang tak segemerlap permata bagi mereka Tetapi melebihi zamrud dunia di hatiku Apakah itu goresan tangan Dewa ?? Atau karya terbaik Tuhan untuk dunia ?? Entahlah... Setidaknya itu indah Terlalu indah untuk ukuran manusia Sederhana Ya sederhana sekali Itu yang aku cari Itu yang ingin aku curi Tentu ingin sekali aku perjuangkan... Ya itulah... Senyum simpul sederhana nan indah Senyumanmu Sang Dewi

Apa Kabarmu....

Apa kabarmu di sisi sana?? Ku harap kau selalu dikasihi Sang Pencipta Selayaknya hangat matahari melindungi bumi Selayaknya cengkeraman bumi menahan manusia Apa kabarmu di sisi sana?? Ku harap senyummu selalu berbinar Menerangi setiap jiwa yang kelam Menyejukkan setiap hati yang kering Apa kabarmu di sisi sana?? Ku harap kau bahagia Berbagi tawa bersama-sama Hingga terdengar samar tawamu di sini Apa kabarmu di sisi sana?? Aku hanya ingin sedikit bertanya Sedikit saja... Hanya bertanya.. Kepadamu di sisi sana... Apa kabarmu di sisi sana?? Apa kabarmu?? Semoga kita bertemu di sisi lain Kita bertemu... Ya bertemu..

Setengah Purnama

Malam ini setengah purnama, Kasih Ya setengah Tak sempurna Andai saja kau di sini Pastilah ini malam purnama penuh Ya purnama penuh

Manusia

Aku menembus batas tanpa tahu arah Keliru?? Apa dulu pembandingnya Aku mengikuti arah angin berhembus Melawan putaran jagad yang telah diatur Salah?? Tidak juga, sebelum ada yang benar Aku lakuakan apa yang kumau Aku buang apa yang aku takmau Karena.... Aku manusia tanpa nama Tak tau siapa Bahkan entah apa Tapi... Aku bisa jadi siapa Bisa juga jadi apa Semua terserah mauku Aku tak terikat Karena manusia bisa jadi siapa yang dia mau Karena manusia bisa melakukan apa yang dia mau Yaa mereka mahluk serakah Tak tau diri

Tentang Rasa

Apa ini benar?? Mencoba berdiri tanpa berpijak Terbang tanpa punya sayap Tertidur tanpa terpejam Mati tanpa terbunuh Hidup tanpa nyawa Terasa pahit bukan di lidah Merasakan sakit bukan pada jasmani Seakan buta tapi masih mampu melihat Tuli namun masih mampu mendengar Penyakit hebat mewabah di raga kecil ini Semua indera tak berfungsi sebagaimana mestinya Hanya hati yang terasa tepat Entah benar atau tidak Setidaknya itu yang kurasa Aku menyukaimu

Pelangi

Dunia seakan tersenyum padaku Kegelapan seakan sirna sejenak dari anganku Tampak goresan indah di lazuardi Mungkinkah itu lukisan para dewi? Keindahan yang tak terelakkan Mewarnai kanvas suci nan bersih Mataku semakin bersinar Untuk menantang kesuraman Mampukah kurengkuh semua itu Dalam genggaman yang erat Dalam dekapan nan hangat Dengan pengharapan yang amat sangat Asaku untuk itu pupus sudah Lukisan indah kembali menjadi kanvas putih Langkah-langkah kembali gontai Kegelapan datang kembali

Atas Nama Pertemuan

Kita berjumpa atas nama pertemuan Sebuah Awal dari kisah kita Kisahku yang berusaha kupaksakan menjadi kisah kita Indah menurutku Meski belum tentu menurutmu Awal manis mengenalmu Meski perjumpaan kita didahului perjumpaan dengan yang lain Sekarang kau telah berpunya Salahkah aku bila menantimu Menanti asa di tengah masa Setidaknya senyummu masih sedikit tersisa untukku Menawarkan segenggam rasa Sehingga aku masih bisa menertawakan dunia Tertawa bahagia dan bahagia Ya kini maafkan aku dengan segala paksaanku Semoga yang terbaik untukmu Dimana aku berharap akulah yang terbaik Menuntunmu ke nirwana dunia Tentu saja aku bahagia Kembali ke realita Ya maaf Senang bisa menyayangimu Senang sekali